MAKALAH PRODUKTIF
MANAJEMEN BANGKEL
DISUSUN OLEH :
AJI SULAEMAN. S
MASKUR DWI. S
PIJAY JAYADI
EVA SELVIA
ROBIYATUL
ADAWIYAH
FITRIYAH
LIA
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI BATUJAYA
KECAMATAN
BATUJAYA
KARAWANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”Pemeliharaan Bengkel” ini. Makalah
ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria
mata pelajaran. Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin
yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan
dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dan tenaga penulis. Semoga segala
bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada
kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfat bagi kita
semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Batujaya,
Nopember 2014
Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian................................................................................................................ 2
B. Klasifikasi
Bengkel.................................................................................................. 4
C. Kelas
Bengkel.......................................................................................................... 5
D. Persyaratan
Sistem Manajemen Informasi Bengkel Yang Baik.............................. 7
E. Manajemen
Modal................................................................................................... 7
F. Alur
kerja Bengkel................................................................................................... 8
G. Penetaan
Ruang Dan Display Produk..................................................................... 8
H. Manajemen
Arus Kas Bengkel................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Bengkel
berfungsi merawat kendaraan agar tetap nyaman dan memperbaiki kendaraan yang
mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan sampai kerusakan berat. Semua
bisa baik kembali setelah dimasukan dalam bengkel dan diperbaiki oleh seorang
montir bengkel tersebut.
Sedangkan
manajemen adalah kemampuan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Di dalam manajemen diperlukan seni untuk menggerakkan orang lain,
karena tidak setiap orang yang berada di dalam organisasi, semua dalam kondisi baik. Bermacam tipe dan
sifat orang kemungkinan ada di dalamnya. Ada yang baik, ada yang kurang baik.
Ada yang aktif, ada yang pasif. Ada yang kreatif, ada yang statis. Ada yang
rajin, ada juga orang yang malas. Ada orang yang dingin, tapi ada juga orang
yang mudah terbakar emosinya. Ada yang mudah dimotivasi, tapi ada juga orang
yang sulit untuk dimotivasi. Ada yang bekerja dengan orientasi yang jelas, tapi
ada juga orang yang malas-malasan sekadar memenuhi kewajiban untuk datang ke
kantor.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan makalah ini untuk
mengetahui Manajemen Bengkel
C.
TUJUAN
PENULISAN
Untuk memenuhi mata
pelajaran Produktif
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
1. Manajemen
Sondang
P. Siagian (1989: 8) bahwa manajemen sebagai motor penggerak keseluruhan proses
administrasi.
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian/pengontrolan upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh
sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan yang ditetapkan, Stoner &
Wankel dalam B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2002: 22).
Manajemen
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan melalui individu- individu dan
kelompok untuk mencapai tujuan (Hersey & Blanchard, 1990: 3)
Dari
ketiga pendapat dapat diartikan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan
planning, pengorganisasian organizing, kepemimpinan leading dan pengendalian
controlling
2. Bengkel
Bengkel
adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin, maupun
peralatan (Corder, 1994). Jadi fungsi bengkel adalah sebagai tempat perawatan,
perbaikan, dan penggantian komponen sistem sebuah mesin maupun peralatan
lainnya.
Manajemen
bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin ataupun peralatan lain.
1) Jenis
layanan bengkel
Engine
tune up, ganti oli, modifikasi mesin, body repair, poring, banalcing, kaki-kaki
mobil, power steering, kopling, perbaikan AC dsb. Jenis bengkel yang memberikan
layanan lengkap one stop service.
2) Sertifikasi
dan Klasifikasi bengkel
a. Sertifikasi
Bengkel
Berdasar
UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, pasal 13 ayat
3 dinyatakan bahwa, setiap kendaraan yang akan dioperasikan di jalan wajib
diuji dalam rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan, dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
PP
No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan pengemudi pasal 126, 127, 128, dan 129,
dinyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor harus memenuhi persyaratan teknis
dan kelaikan kendaraan bermotor.
Kendaraan
bermotor yang diwajibkan memenuhi persyaratan uji berkala saat ini baru pada
kendaraan bermotor komersial (penumpang dan angkutan barang). Namun untuk waktu
mendatang ketentuan ini akan diberlakukan kepada kendaraan pribadi yang
kelaikannya akan diuji pada bengkel swasta. Bengkel-bengkel yang menjadi tempat
uji kelayakan kendaraan pribadi adalah bengkel yang telah lulus program
sertifikasi.
b. Tujuan
sertifikasi bengkel:
i.
Bagi bengkel, untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan, optimalisasi fungsi bengkel, dan mengembangkan bisnis
perbengkelan.
ii. Bagi
masyarakat, untuk memberikan transfaransi kualitas pelayanan bengkel,
penghematan biaya pemeliharaan kendaraan bermotor, serta menjaga keselamatan
dan kelestarian lingkungan.
iii. Bagi
pemerintah, untuk pembinaan bengkel secara berkesinambungan, menunjang program
keselamatan dan kelestarian lingkungan, serta sosialisasi perawatan kendaraan
bermotor secara teratur.
B.
KLASIFIKASI
BENGKEL
Sesuai
dengan SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 551/MPP/Kep/10/1999 maka
dalam program sertifikasi, bengkel diklasifikasikan berdasarkan Kelas dan Tipe
Bengkel. Unsur-unsur yang dinilai dalam penentuan Kelas dan Tipe bengkel
terdiri dari:
1. Unsur
Sistem Mutu.
2. Unsur
Fasilitas & Peralatan.
3. Unsur
Mekanik.
4. Unsur
Manajemen Informasi.
Penilaian
sistem mutu, yang dilihat adalah apakah dalam melaksanakan pelayanan terhadap
pelanggan, seluruh personil bengkel melakukan kegiatannya sesuai dengan pedoman
yang telah distandarkan. Pedoman tersebut mencakup seluruh kegiatan operasional
bengkel, mulai dari tahap penerimaan hingga penyerahan kembali kendaraan kepada
pelanggan.
Penilaian
unsur Fasilitas & Peralatan antara lain apakah bengkel sudah memiliki
fasilitas umum, tempat penyimpanan, fasilitas keselamatan, tempat pembuangan
limbah, stall tempat perbaikan, serta peralatan sesuai dengan tipe bengkel.
Penilaian
unsur Mekanik, yang dilihat adakah keberadaan mekanik, kelas serta perbandingan
jumlahnya.
Penilai
unsur manajemen informasi, antara lain mengenai prosedur kerja di bengkel
misalnya SOP (Standar Operasional Prosedur), dokumen-dokumen lain serta
penunjang.
C.
KELAS
BENGKEL
Dengan
program sertifikasi, ditetapkan Kelas Bengkel yang menunjukkan kualitas
bengkel. Penentuan kelas bengkel didasarkan pada hasil penilaian ke empat unsur
tersebut.
Bengkel kelas I, nilai
> 80
Bengkel kelas II, nilai
60 - 80
Bengkel kelas III,
nilai < 60
1. Tipe
Bengkel C
~
Perbaikan kecil atau perawatan berkala
Unsur Kelas I Kelas II
Kelas III
Sistem mutu 80 - 100 60
- 80 < 60
Fasilitas dan peralatan
~
Fasilitas
Stall & peralatan
81 - 100
81 - 100 60 - 80
60 - 80 < 60
< 60
Mekanik 81 - 100 60 -
80 < 60
Manajemen informasi 81
- 100 60 - 80 < 60
2. Tipe
Bengkel B
~
Tipe B 1 : - Perbaikan kecil atau
perawatan berkala
~
Perbaikan Besar
~
Tipe
B2 : - Perbaikan kecil atau perawatan berkala
~
Perbaikan
body
~
Unsur
Kelas I Kelas II Kelas III
~
Sistem
mutu 80 - 100 60 - 80 < 60
~
Fasilitas
dan peralatan
~
Fasilitas
~
Stall
& peralatan 81 - 100
~
81
- 100 60 - 80
~
60
- 80 < 60
~
<
60
~
Mekanik
81 - 100 60 - 80 < 60
~
Sistem
informasi 81 - 100 60 - 80 < 60
3.
Tipe
Bengkel A
~
Perbaikan
Kecil atau Perawatan Berkala
~
Perbaikan
Besar
~
Perbaikan
Body
~
Unsur
Kelas I Kelas II Kelas III
~
Sistem
mutu 80 - 100 60 - 80 < 60
~
Fasilitas
dan peralatan
~
Fasilitas
~
Stall
& peralatan 81 - 100
~
81
- 100 60 - 80
~
60
- 80 < 60
~
<
60
~
Mekanik
81 - 100 60 - 80 < 60
~
Sistem
informasi 81 - 100 60 - 80 < 60
D.
PERSYARATAN
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI BENGKEL YANG BAIK
a) Mempunyai
sistem manajemen informasi atau sistem pengendalian data bengkel yang akurat
dan sesuai,yang bertujuan untuk agar pedoman,catatan,dan data-data yang
direkampun mudah diidentifikasi,diakses, ditelusuri, dianalisis dan
dipergunakan oleh karyawan bengkel.
b) Mempunyai
prosedur pemelihraan dan pengendalian/controlling atas database,agar
pengendalian database bisa berjalan dengan kontinyu.
c) Mempunyai
sistem aktualisasi data,agar informasi yang ditampilkan benar,akurat,dan up to
date
d) Menyimpan
data yang di dokumentasikan minimal untuk 2 tahun,meliputi :
~
Data kegiatan operasional bengkel
meliputi : pengelolaan suku cadang,proses perawatan dan perbaikan,data historis
kendaraan dan faktur atau invoice
~
Data profil / kondisi fasilitas dan
sarana bengkel meliputi : catatan dan jumlah peralatan dan
fasilitas,pemeliharaan dan kalibrasi untuk alat yang membutuhkan kalibrasi
ulang. dan data lainnya yang diperlukan
~
Pedoman ( Standar Operatimg Sistem )
bengkel
E.
MANAJEMEN
MODAL
Manajemen
modal yang baik adalah tersedianya sistem pelaporan modal kerja yang teratur
baik,rapi, serta terperinci dalam usaha bengkel,jika tidak pengeluaran di sisi
biaya umum akan membengkak.
Sebagai
contoh modal investasi peralatan bengkel harus dijaga agar awet dan tidak
rusak.
F.
ALUR
KERJA BENGKEL
Bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional dalam sebuah
bengkel,contohnya :
1. Proses
pelayanan dimulai ketika pelanggan datang ke bengkel dengan membawa kendaraan
yang akan diservis
2. Service
advisor akan melayani dan memeriksa keluhan pelanggan,lalu memperkirakan apakah
kerusakannya bisa diperbaiki atau harus ganti baru
3. Apabila
pelanggan sudah setuju dengan estimasi biaya yang ditawarkan, SA akan membuat
surat perintah kepada mekanik agar segera dikerjakan.
4. Kemudian
setelah surat perintah keluar maka SA akan menyerahkan estimasi biaya kepada
bagian keuangan untuk dimasukkan kedalam database.
5. Apabila
kendaraan sudah selesai Kepala mekanik akan menyerahkan kendaraan yang telah
selesai ke SA
6. setelah
memeriksa kelengkapan kendaraan SA akan menghubungi pemilik kendaraan dan
mengatakan sudah selesai diperbaiki dan seterusnya.
Ini
hanya contoh saja,tergantung tempat anda bengkelnya bagaimana tinggal
menyesuaikan saja.
G.
PENATAN RUANG DAN DISPLAY PRODUK
1. hendaknya
diatur dengan menekankan kepada arus lalu lintas kendaraan yang masuk ke
bengkel anda,kecukupan ruang parkir adalah syarat mutlak yang harus dimiliki.
2. Jangan
lupa memberikan ruang pandang yang jelas,sehingga konsumen bisa melihat
kendaraannya yang sedang diperbaiki
3. Untuk
display produk anda bisa meminta contoh produk dan brosur brosur dari suplier
4. Jangan
lupa pasang poster berisikan prosedur pelayanan konsumen dan jaminan kualitas
yang bisa didapatkan konsumen,dan bila perlu no telpon khusus untuk mengatasi
keluhan konsumen.
H.
MANAJEMEN
ARUS KAS BENGKEL
meliputi :
~
Pendapatan bengkel adalah semua
pemasukan yang berasal dari jasa servis dan penjualan sparepart
~
Pengeluaran bengkel adalah meliputi
biaya tenaga kerja,belanja sparepart,pemeliharaan
alat,kebersihan,listrik,telepon dan air serta masih banyak lagi
Yang
terpenting semua laporan harus jelas disertai dengan bukti pembayaran dan
pembelian agar data-data akurat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen
bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin ataupun peralatan lain.
Kendaraan
bermotor yang diwajibkan memenuhi persyaratan uji berkala saat ini baru pada
kendaraan bermotor komersial (penumpang dan angkutan barang). Namun untuk waktu
mendatang ketentuan ini akan diberlakukan kepada kendaraan pribadi yang
kelaikannya akan diuji pada bengkel swasta. Bengkel-bengkel yang menjadi tempat
uji kelayakan kendaraan pribadi adalah bengkel yang telah lulus program
sertifikasi.
B. SARAN
Jika
tidak ada kelayakan dalam penulisan yang dapat di manfaatkan mohon di maklumi, dan
pabila dalam uraian ada yang kurang, alangkah baiknya penulisan ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Dan Menengah. (2001). Manajemen Perawatan Preventif Sarana
Prasarana Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.
Hiroyuki Hirano.
(1995). Penerapan 5S di Tempat Kerja. PQM Consultants. Jakarta.
Imai, Masaaki. ((2001).
Kaizen. Victoria Jaya Abadi. Jakarta.
Indosdm.(2008).Pengetahuan
Dasar Implementasi 5S.
http://indosdm.com/pengetahuan-dasar-implementasi-5s-s1-%E2%80%93-ringkas-seiri.
Diakses tanggal 3 April 2009.
KI Ismara. (2006).
Change Dare to be Different or Fail.
http://fisip.uns.ac.id/publikasi/sp2_2_ki_ismara.pdf. Diakses tanggal 17 Maret
2009.
KI Ismara. dkk. (2008).
Management And Maintenance System For Vocational School Facilities. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (DPSMK) Departemen Pendidikan Nasional.
Suyanto.2008. Kebijakan
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan. Makalah
Seminar Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
Syaiful Sagala. (2007).
Manajemen Starategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. PT. Alfabeta. Bandung.
atau bisa wa 0816534711
Comments